MAKALAH SOSIALISASI [Kata Pengantar Sampai Daftar Pustaka]
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun
kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan makalah ini selanjutnya, akan kami terima
dengan senang hati.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Karena tanpa bantuan dari mereka makalah ini tak akan dapat kami
selesaikan dengan baik. Semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
.........,.......................
Penulis
.................................
DAFTARISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan.............................................................................................................. 1
D. Manfaat........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
A. Pengertian........................................................................................................ 2
B. Tujuan sosialisasi............................................................................................. 2
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Proses Sosialisasi.................................... 3
D. Tahapan sosialisasi........................................................................................... 3
E. Media Sosialisasi dalam Pembentukan
Kepribadian....................................... 4
F. Jenis-Jenis Sosialisasi....................................................................................... 6
G. Sosialisasi Sebagai Pembentuk
Kepribadian................................................... 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 10
A. Kesimpulan...................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian merupakan hal
yang sangat penting bagi semua orang dalam kehidupan bermasyarakat. Karena
dengan sosialisasi kita dapat mengenal satu sama lain. Sosialisasi dapat
diartikan sebagai sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai
dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau
masyarakat.
Dalam melakukan sosialisasi kita harus bisa
menempatkan diri kita dalam lingkungan masyarakat. Karena manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.Maka dari itu
melalui makalah ini kami akan menjelaskan arti penting dari sosialisasi.
Di dalam bersosialisasi, kita dapat membentuk
kepribadian kita. Karena lingkungan masyarakat merupakan salah satu tempat
untuk melakukan sosialisasi. Jika lingkungan masyarakatnya baik secara otomatis
berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian. Seperti yang kita ketahui bahwa
kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi
dan berinteraksi dengan individu lain.Beberapa manfaat yang kita dapatkan dari
sosialisasi adalah seseorang mampu menjadi anggota masyarakat yang baik,
seseorang dapat menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan harapan masyarakat,
seseorang akan lebih mengenal dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya dan
seseorang akan menyadari eksistensi dirinya terhadap masyarakat di
sekelilingnya. Dengan alasan tersebut maka penulis membahas tentang
“Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian”.
B.
Rumusan Masalah
- Apakah pengertian sosialisasi dan kepribadian?
- Apa sajakah agen-agen sosialisai?
- Apa sajakah factor-faktor pembentuk kepribadian?
C.
Tujuan
- Menjelaskan pengertian sosialisasi dan kepribadian
- Menjelaskan agen dan jenis- jenis sosialisasi
- Menjelaskan factor-faktor pembentuk kepribadian
D.
Manfaat
Untuk
menambah pengetahuan penulis dan juga para pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sosialisasi
Secara sederhana sosialisasi adalah
sebagai sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan cara individu
mempelajari hidup, norma, dan nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar
dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat diterima oleh kelompoknya. Adapun
definisi sosialisasi menurut para ahli antara lain:
Sosialisasi adalah proses yang
membantuk individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, tentang cara hidup
dan berpikir kelompoknya agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam
kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses
dimana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam
masyarakat.
3. Bruce J. Cohen
Sosialisasi adalah proses-proses
manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh
kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai
individu maupun sebagai anggota.
B.
Tujuan
Sosialisasi
1. Memberi keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk melangsungkan kehidupan seseorang kelak ditengah-tengah
masyarakat tempat dia menjadi salah satu anggotanya.
2. Menambah kemampuan berkomunikasi
secara efektif dan efisien serta mengembangkan kemampuannya untuk membaca,
menulis, dan bercerita.
3. Membantu pengendalian fungsi organik
yang dipelajari melalui latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan individu dengan dengan
nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.
5. Untuk mengetahui lingkungan alam
sekitar.
6. Untuk mengetahui lingkungan sosial,
tempat individu bertempat tinggal termasul lingkungan sosial yang baru.
7. Untuk mengetahui nilai-nilai dan
norma-norma dalam masyarakat.
8. Untuk mengetahui lingkungan
sosial-budaya suatu masyarakat.
C.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Proses Sosialisasi
1. Faktor intrinsik, merupakan
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Seringkali disebut dengan
pembawaan atau warisan biologis. Bentuk nyata dari faktor intrinsik ini antara
lain postur tubuh, golongan darah, bakat-bakat seni, olahraga, ketrampilan-ketrampilan, IQ atau tingkat
kecerdasan, dll.
2. Faktor ekstrinsik, adalah
faktor-faktor yang berasal dari luar diri seorang individu. Faktor ekstrinsik
ini berupa faktor lingkungan sosial budaya, tempat seorang individu hidup dan
melaksanakan pergaulan dengan warga masyarakat yang lain. Adapun kondisi faktor
ekstrinsik antara lain, kondisi lingkungan masyarakat setempat, kondisi
lingkungan pergaulan, kondisi lingkungan pendidikan, kondisi lingkungan
pekerjaa, kondisi lingkungan masyarakat luas, termasuk sebagai sarananya adalah
media massa baik media massa cetak maupun elektronik.
D.
Tahapan
Sosialisasi
Tahapan sosialisasi menurut George
Herbert Mead dapat dibedakan melalui tahap-tahap:
1. Tahap persiapan (preparatory
stage)
Tahap ini dialami sejak manusia
dilahirkan saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya,
termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga,
anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
2. Tahap meniru (play stage)
Tahap ini ditandai dengan makin
sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang
dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa
nama orang tuanya, kakaknya, dsb. Dengan kata lain kemampuan untuk menempatkan
diri pada posisi orang lain jika mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran
bahwa dunia sosial manusia berisikan orang-orang yang jumlahnya banyak telah
mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang
dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri yakni asal anak menyerap
nilai dan norma. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang
amat berarti (significant other).
3. Tahap siap bertindak (game
stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulah
berkurang dan digantikan oleh peran secara langsung dimainkan sendiri dengan
penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain juga
meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.
Anak mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerjasama
dengan teman-temannya. Pada tahap ini, lawan berinteraksi makin banyak dan
mulai berhubungan dengan taman-temannya yang sebaya di luar rumah. Bersama
dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar
keluarganya.
4. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized
stage)
Pada tahap ini seseorang telah
dianggap dewasa. Anak sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat
secara luas. Dengan kata lain, anak dapat bertenggang rasa tidak hanya dengna
orang-orang yang berinteraksi dengannya tetapi juga dengan masyarakat secara
luas. Manusia secara dewasa menyadari peraturan, kemampuan, bekerjasama bahkan
dengan orang lain yang tidak dikenalnya menjadi mantap. Manusia dengan
perkembandan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti
sepenuhnya.
E.
Media
Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian
1. Media sosialisasi keluarga
Dalam keadaan normal, lingkungan
pertama yang berhubungan dengan anak adalah orangtua, saudara-saudara, serta mungkin
kerabat dekat yang tinggal serumah. Melalui lingkungan, anak mengenal dunia
sekitarnya, dan pola pergaulan sehari-hari.
Kebijakan orangtua yang menunjang
proses sosialisasi anak-anaknya antara lain:
1. Mengusahakan agar anak-anaknya
selalu berdekatan dengan orangtuanya.
2. Memberikan pengawasan dan
pengendalian yang wajar, sehingga jiwa anak tidak merasa tertekan.
3. Mendorong anak agar dapat membedakan
yang benar dan yang salah, yang baik dan buruk, yang pantas dan tidak pantas.
4. Memperlakukan anak dengan baik.
Untuk itu, orangtua harus dapat berperan dengan baik.
5. Menasehati anak-anak jika melakukan
kesalah atau kekeliruan.
Dalam lingkungan keluarga dikenal
dua macam pola sosialisasi, yaitu:
a.
Sosialisasi
represif
Ciri-ciri sosialisasi represif
antara lain:
·
Menghukum
perilaku yang keliru
·
Hukuman
dan imbalan materil
·
Kepatuhan
anak kepada orangtua
·
Komunikasi
sebagai perintah
·
Komunikasi
non verbal
b.
Sosialisasi
partisipasif
Ciri-ciri sosialisasi partisipasif
antara lain:
·
Pemberian
imbalan dan sanksi
·
Hukuman
dan imbalan simbolis
·
Otonomi
anak
·
Komunikasi
sebagai interaksi
·
Komunikasi
verbal
2. Media sosialisasi teman
sepermainan
Peranan positif dari kelompok
persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak, yaitu:
1. Remaja merasa aman dan dianggap
penting dalam kelompok persahabatan.
2. Remaja dapat tumbuh dengan baik
dalam kelompok persahabatan.
3. Remaja mendapat tempat yang baik
bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, tertekan, gembira yang mungkin
tidak di dapatkan di rumah.
3. Media sosialisasi sekolah
Fungsi sekolah dalam proses
sosialisasi adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan
siswa serta membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan
norma-norma yang ada dalam masyarakat.
4. Media sosialisasi lingkungan
kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seseorang. Di lingkungan
kerja, seseorang akan berinteraksi dengan teman sekerja, pimpinan dan relasi
bisnis. Dalam proses interaksi akan terjadi proses saling mempengaruhi. Pengaruh-pengaruh
itu akan menjadi bagian dari dirinya.
5. Media massa sebagai media
sosialisasi
Media massa merupakan alat
sosialisasi yang penting karena dapat membantu memberikan pengetahuan kepada
masyarakat tentang norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat,
F.
Jenis-Jenis
Sosialisasi
1. Sosialisasi primer
Pengertian sosialisasi primer
menurut Peter L Berger dan Luckmann adalah sosialisasi pertama yang dijalani
individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota keluarga (masyarakat).
Sosialisasi primer berlangsung saat berusia 1-5 tahun atau saat anak belum
masuk ke sekolah.
2. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah proses
sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke
dalam kelompok tertentu dalam masyarakat.proses dsosialisasi, yaitu proses
pencabutan identitas diri yang lama dan dilanjutkan dengan resosialisasi, yaitu
pemberian identitas baru yang didapat melalui institusi sosial.
G.
Sosialisasi
Sebagai Pembentuk Kepribadian
Kepribadian seseorang diperoleh
karena adanya proses sosialisasi ketika individu belajar dari lingkungan sosial
sedikit demi sedikit.
1. Pengertian kepribadian
Menurut beberapa ahli :
Theodore M. Newcomb seorang sosiolog
berkebangsaan Amerika (dalam soisologi suatu pengantar, soerjono soekanto,
1990) menyatakan bahwa kepribadian merupakan organisasi sikap yang dimiliki
seseorang sebagai latar belakang dari perlakunya.
a. Roucek dan warren dalam buku mereka
yang berjudul “sociology and introduction” mendefinisikan kepribadian sebagai
organisasi factor-faktor biologis, psikologi, dan sosiologis yang mendasari
perilaku seorang individu.
b.
Koentjaraningrat,
seorang ahli antropologi Indonesia (dalam bukunya pengantar antropologi I,
1996) menyatakan kepribadian sebagai susunan dari unsure-unsur akal dan jiwa
yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa:
a. Kepribadian merupakan abstraksi dari
pola perilaku,
b.
Kepribadian
merupakan cirri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang
individu, dan
c. Kepribadian mencakup
kebiasaan-kebiasaan, skiap dan berbagai sifat yang khas apabila seseorang
berhubungan dengan orang lain
2. Faktor pembentuk kepribadian
Perbedaan kepribadian terjadi karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Warisan biologis, biasanya berupa
bawaan ayah, ibu, nenek, dan kakek. Pengaruh ini tampak pada intelegensi dan
kematangan fisik.
2. Lingkungan alam, perbedaan iklim,
topografi, dan SDA menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam.
3. Lingkungan sosial, kelompok tempat
bergabung seperti lingkungan keluarga, sekolah, kerja, dan masyarakat luas,
juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
4. Lingkungan budaya, perbedaan
kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
5. Pengalaman yang unik, kepribadian
seseorang akan dipengaruhi oleh sejumlah pengalaman yang dilalui dalam hidupnya
3. Tahapan
perkembangan kepribadian sebagai hasil sosialisasi
a. Tahap pertama
Merupakan
proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai ketika anak berusia 1-2
tahun.
b. Tahap kedua
Merupakan
tahap dimana rasa ego yang sudah dimiliki oleh seorang anak mulai berkembang
karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada dilingkungan sekitar anak
tersebut, termasuk pula struktur tata nilai dan budayanya.
c. Tahap ketiga
Merupakan
tahap kedewasaan yang berlangsung ketika seseorang berusia antara 25-28 tahun.
4. Sosialisasi nilai dan norma dalam pembentukan
kepribadian
Sosialisasi berperan dalam membentuk
kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh nilai dan norma
sosial kebudayaan yang berlaku di lingkungan sekitar. Nilai dan norma sosial
yang berlaku dalam masyarakat diperkenalkan kepada generasi selanjutnya melalui
proses sosialisasi. Melalui proses sosialisasi ini, masyarakat dapat mewariskan
nilai dan norma sosial budaya pada generasi selanjutnya.
5.
Tipe-tipe Kebudayaan khusus
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas
dasar :
a. Factor kedaerahan. Di sini dijumpai
kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota
suatu masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak
sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula. Contoh
adat-istiadat melamar mempelai di Minangkabau berbeda dengan adat-istiadat melamar
mempelai di Lampung.
b.
Cara
hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural
ways of life). Contoh perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan
seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk
menonjolkan diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan
seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri
dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value).
c.
Kebudayaan
khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial
karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.
d.
Kebudayaan
khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk
kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu
agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan
umatnya.
e. Kebudayaan berdasarkan profesi.
Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang.
Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian seorang
pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara-cara
mereka bergaul.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sosialisasi
adalah proses belajar individu atau seseorang untuk mengenal kebudayaan
masyarakat dilingkungannya. Melalui media keluarga, kelompok bermain,
lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan media massa. Jenis sosialisasi ada
dua yaitu, sosialisasi primer dan sekunder. Memalui tahap sosialisasi masa
anak-anak. Masa remaja, dan masa dewasa.
Kepribadian
adalah cirri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang
individu. Factor pembentuk kepribadian ada 4, yaitu warisan
biologis, Lingkungan alam, lingkungan sosial dan
lingkungan budaya.
B.
Saran
Pentingnya
pengetahuan tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian yang sekarang harus
diterima oleh siswa-siwi sekolah menengah atas, agar kelak mereka tidak
melakukan kesalahan terhadap anak serta mereka dapat berperan penting
dilingkungan masyarakat dengan pengetahuan yang mereka miliki.
DAFTAR
PUSTAKA
http://libroncom.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-sosialisasi-materi-lengkap.html
https://www.scribd.com/doc/27151136/BAB-1-PENDAHULUAN-1-Latar-Belakang-Sosialisasi
http://blogchichiaisya.blogspot.co.id/2012/10/makalah-sosialisasi-peserta-didik.html
2 comments: